Senin, 09 Juli 2012

Informasi PPGT Payakumbuh

POLITANI Payakumbuh dan UNP Menyiapkan Guru Pertanian untuk Daerah 3T
Limapuluh Kota, Padek


Kementerian Pendidikan Nasional merekrut 120 lulusan D3 Pertanian, untuk ditempatkan sebagai guru SMK Pertanian di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan. Tapi sebelumnya, 120 lulusan D3 itu, harus mengikuti program D4 pada 4 Politeknik Pertanian Negeri di Indonesia.


Keempat Politeknik Pertanian Negeri yang ditunjuk pemerintah melalui Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional itu adalah Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh di Tanjungpati, Harau, Limapuluh Kota, Sumbar.


Kemudian, Politeknik Pertanian Universitas Negeri Lampung di Bandar Lampung. Selanjutnya, Politeknik Pertanian Negeri Jember, Provinsi Jawa Timur dan Politeknik Pertanian Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Khusus untuk Politeknik Pertanian Unand, telah merekrut 30 lulusan D3 Pertanian.


”Sebanyak 30 lulusan D3 pertanian yang kita rekrut, akan ditempa selama setahun pada program D4, untuk mengembangkan kompetensi keahlian produktif maupun kompetensi keahlian pendidikan,” ujar Direktur Politeknik Pertanian Unand Deni Sorel kepada Padang Ekspres, Senin (28/11).


Deni menambahkan, setelah ditempa di Politeknik Pertanian Unand atau dikenal dengan Politani selama satu tahun, 30 lulusan D3 Pertanian tadi, akan melanjutkan melanjutkan pendidikan profesi guru di Universitas Negeri Padang, sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia.


”Begitu pendidikan dengan pola PPL di UNP selesai, maka 30 orang lulusan D3 tadi, otomatis sudah menjadi lulusan D4 Pertanian. Mereka, selanjutnya akan ditempatkan sebagai guru SMK di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal,” ulas Deni.


Pengamat perkebunan kakao dan gambir ini optimistis, program mempersiapkan guru SMK yang dibuat Kemendiknas melalui Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dengan mengandeng UNP sebagai LPTK dan Politeknik Pertanian Unand, akan menjadi semacam roll model.


”Kita yakin, program yang dinamai dengan Rintisan Program PPGT SMK Kolaboratif ini, dapat memenuhi kekurangan guru SMK di daerah yang masuk kategori terdepan, terluar, dan tertinggal tadi. Untuk itu, Politeknik Pertanian akan serius, menjalankan program ini,” demikian Deni. (frv)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar